1) Kita yang terbatas tidak dapat mengerti yang
tidak terbatas.
Ayub 11:7 - "Dapatkan engkau memahami
hakekat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?".
2) Agnostics.
- Mereka berkata bahwa pikiran manusia tidak dapat mengetahui / mengenal apapun yang melebihi / melampaui natural phenomena (kejadian alam) dan karena itu pikiran manusia tidak tahu apa-apa tentang hal-hal ilahi.
- Sama seperti Sceptics, mereka tidak mau disebut sebagai atheis karena mereka tidak menyangkal keberadaan Allah.
- Mereka mengatakan bahwa mereka tidak tahu apakah Allah ada atau tidak, dan kalau Allah ada, mereka tidak tahu apakah Dia bisa dikenal atau tidak (sebagian Agnostics berpendapat bahwa Allah tidak bisa dikenal).
1) Penyataan umum (general revelation).
a) Melalui hati nurani / pikiran (Ro 1:19-20).
Ro 1:19-20 (NASB): "because that
which is known about God is evident within them; for God made it evident
to them. For since the creation of the world His invisible attributes, His
eternal power and divine nature, have been clearly seen, being understood
through what has been made, so that they are without excuse" (= karena
apa yang diketahui tentang Allah nyata di dalam mereka; karena Allah
telah membuatnya nyata bagi mereka. Karena sejak penciptaan dunia / alam
semesta, sifat-sifatNya yang tak terlihat, kekuatanNya yang kekal dan
keilahiannya, telah terlihat dengan jelas, dimengerti melalui apa yang telah
diciptakan, sehingga mereka tidak mempunyai alasan).
b) Melalui alam semesta.
Dalam pasal pertama dari 12 Pengakuan Iman Rasuli
diakui bahwa Allah adalah Khalik / Pencipta seluruh langit dan bumi (Kej 1:1-dst
Neh 9:6 Maz 102:26 Kis 14:15b Kis 17:24a). Yang dimaksud dengan ‘langit dan
bumi’ adalah seluruh alam semesta (langit, bumi dan segala isinya).
Apa yang bisa kita ketahui tentang Allah dari
alam semesta ini?
Pertama: Melalui alam semesta ini
kita bisa melihat kemuliaan Tuhan (Maz 19:2-3). Mengapa? Karena besarnya
dan megahnya alam se-mesta yang diciptakan oleh Tuhan menunjukkan kemahakuasaan
dan kemuliaan Penciptanya. Untuk bisa mengetahui hebatnya dan besar-nya alam
semesta yang Allah ciptakan, mari kita melihat:
1. Ukuran dari benda-benda langit yang diciptakan
oleh Allah itu.
o
bumi punya garis tengah ±
8.000 mil (± 12.800 km).
o
matahari punya garis tengah ± 860.000 mil (±
1.376.000 km).
o
bintang Antares punya garis tengah ±
150 juta mil (± 240 juta km).
o
bintang bernama IRS 5 yang mempunyai garis tengah ±
9,375 milyar mil (± 15 milyar km).
Jadi perbandingan garis tengah bumi, matahari,
Antares dan IRS 5 adalah: 1 : 108 : 18.750 : 1.171.875.
Dengan kata lain, kalau kita mau menggambarkan
bumi sebagai bola kecil dengan diameter 1 mm, maka kita harus menggambar-kan
matahari sebagai bola dengan diamater 10,8 cm, Antares se-bagai bola dengan
diameter 18,75 meter, dan IRS 5 sebagai bola dengan diameter hampir 1,2 km!
Kalau matahari dalamnya dikosongkan, maka
matahari bisa menampung sekitar 1,3 juta buah bumi! Kalau Antares dikosong-kan,
ia bisa menampung sekitar 5,26 juta buah matahari. Kalau IRS 5 dikosongkan, ia
bisa menampung sekitar 244.000 Antares!
2. Memperkirakan besarnya / luasnya alam semesta.
a. Besarnya / luasnya tatasurya kita.
Tatasurya kita terdiri dari 1 matahari dengan 9
buah planet.
Jarak rata-rata Bumi - Bulan sekitar 384.400 km,
atau ± 1,3 detik cahaya (jarak yang
ditempuh oleh cahaya dalam 1,3 detik; cahaya mempunyai kecepatan 300.000 km /
detik).
Jarak rata-rata Bumi - Matahari sekitar 150 juta
km, atau ± 500 detik cahaya (jarak yang
ditempuh oleh cahaya dalam 500 detik).
Jarak rata-rata Pluto (planet ke 9, yang terjauh
dari Matahari) - Matahari adalah 5,9 milyar km, atau sekitar hampir 5,5 jam
cahaya. Kalau bumi hanya membutuhkan waktu 1 tahun untuk mengitari matahari 1
kali, maka Pluto membutuhkan waktu 284 tahun!
b. Besarnya galaxy kita.
Dalam galaxy kita ada 200 milyar bintang. Bintang
yang terde-kat adalah Alpha Centauri yang berjarak 4-4,5 tahun cahaya (Catatan:
1 tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu 1 tahun = 365
x 24 x 60 x 60 x 300.000 km = 9,46 1012 km).
Galaxy berbentuk seperti cakram, yang mempunyai
diameter 100.000 tahun cahaya, dengan ketebalan pada pusatnya 20.000 tahun
cahaya. Volume galaxy sekitar 1 milyar kali lebih besar dari volume tata surya.
c. Besarnya alam semesta.
Dalam alam semesta sedikitnya ada 500 juta
galaxy, dan jarak-nya satu sama lain ada yang mencapai jutaan tahun cahaya. Ini
hanya yang bisa dilihat oleh manusia dengan teleskop tercang-gih manusia, yang
bisa menyelidiki sampai jarak sedikitnya 5 milyar tahun cahaya. Lebih dari itu
manusia tidak bisa melihat.
Catatan: data-data di atas ini diperolah
dari sumber-sumber ini:
- Encyclopedia Americana.
- Halley’s Bible Handbook.
- Kenneth N. Taylor, ‘Creation and Evolution’.
Setelah saudara melihat / merasakan besarnya alam
semesta, maka ketahuilah bahwa semua itu diciptakan oleh Allah hanya dengan
firmanNya.
Ibr 11:3 - "Karena iman kita
mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa
yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat" (bdk.
Maz 148:5).
Ini semua menunjukkan kemahakuasaan Allah, dan
karena itu tidak ada yang mustahil bagi Dia!
Yer 32:17 - "kataku: ‘Ah, Tuhan
ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan
kekuatanMu yang besar dan dengan lenganMu yang terentang. Tiada suatu apapun
yang mustahil untukMu’".
Penerapan:
Kalau saudara mempunyai persoalan, betapapun
banyaknya dan beratnya persoalan itu, percayalah bahwa Allah bisa
membereskan-nya, dan bawalah persoalan itu kepada Allah dalam doa! Bdk.
2Raja-raja 19:15 Kis 4:24.
Kedua: Melalui alam semesta ini
kita bisa melihat kebaikan Allah. Dalam Kis 14:17 dikatakan bahwa Allah
menyatakan diriNya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu melalui pemberian
hujan, musim-musim, dsb. Sebetulnya ada banyak hal lain dari alam semesta
me-lalui mana kita bisa melihat kasih dan kebijaksanaan Allah. Hal
ini dinyatakan dengan begitu indah oleh David D. Riegle dalam bukunya yang
berjudul ‘Creation or Evolution’, hal 18-21, dimana ia berkata:
1. Bumi (planet ke 3) terletak dalam jarak yang
tepat dari matahari, sehingga manusia bisa mendapatkan jumlah panas yang tepat
untuk mendukung kehidupannya. Mercurius (planet ke 1) dan Venus (planet ke 2)
terlalu dekat dengan matahari sehingga terlalu panas, sedangkan Mars sampai
Pluto (planet ke 4 - ke 9) terlalu jauh dari matahari sehingga terlalu dingin.
2. Bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan
yang tepat.
Kalau bumi berputar dengan kecepatan sepersepuluh
dari yang sekarang ini, maka waktu untuk pagi / siang dan malam akan men-jadi
sepuluh kali lebih panjang, sehingga pada pagi / siang hari tanaman akan
terbakar, dan malam hari akan menjadi begitu dingin sehingga tanaman tidak bisa
hidup.
3. Jarak bumi bulan adalah sekitar 240.000 mil.
Andaikata bulan didekatkan sehingga menjadi hanya
50.000 mil, maka air pasang yang sekarang tidak membahayakan ini, akan merendam
seluruh benua yang ada 2 x sehari!
4. Besarnya bumi juga tepat.
Kalau bumi hanya sebesar bulan maka gravitasinya
hanya 1/6 dari yang sekarang, sehingga tidak bisa menahan baik atmosfir maupun
air. Sebaliknya kalau diameter bumi diduakalikan, maka gravitasi juga akan
menjadi 2 x lipat, sehingga tekanan atmosfir akan naik dari 15 menjadi 30 pounds
/ inci persegi. Ini akan mempengaruhi secara serius semua kehidupan di bumi. Dan
kalau diameter bumi diperbesar sampai sebesar matahari, maka tekanan atmosfir
akan menjadi lebih dari 1 ton / inci persegi, sehingga tidak memungkinkan adanya
kehidupan.
5. Komposisi atmosfir kita adalah 21 % oksigen
dan 78 % nitrogen.
Kerapatan udara bisa berbeda antara di gunung dan
di pantai, tetapi perbandingan oksigen dan nitrogen itu selalu tetap. Kalau
nitrogennya atau oksigennya dinaikkan manusia akan mati.
2) Penyataan khusus (special revelation).
Adanya dosa menyebabkan:
a) Penyataan umum menjadi kabur.
Misalnya:
- adanya bencana alam menyebabkan orang bertanya: ‘Kasihkah Allah itu?’.
- adanya banyak ketidakadilan menyebabkan orang bertanya: ‘Adilkah Allah itu?’.
- adanya banyak dosa / kebejadan moral menyebabkan orang bertanya: ‘Sucikah Allah itu?’.
b) Manusia menjadi buta secara rohani.
Misalnya:
- pada waktu melihat bintang, manusia bukannya melihat kemuliaan Allah, tetapi lalu menggunakannya sebagai alat meramal.
- manusia menganggap dirinya berasal dari monyet.
Ini menyebabkan manusia tidak bisa mengenal Allah
melalui penyataan umum dan karena itu Allah lalu memberikan penyataan khusus,
yaitu:
- Kitab Suci / Firman Tuhan.
- Yesus Kristus.
(1Sam 3:7 Mat 11:27 Yoh 1:18 Yoh 14:7-9 Ibr
1:1-2).
Ada banyak hal yang tidak bisa diketahui melalui
penyataan umum tetapi bisa diketahui melalui penyataan khusus, misalnya
keberdosaan kita, penebusan oleh Yesus Kristus, dsb.
Penyataan umum dan penyataan khusus tidak bisa /
tidak boleh berten-tangan.
Kalau terjadi pertentangan, maka ada 2
kemungkinan:
1. Ilmu pengetahuan tentang penyataan umum itu
salah.
Misalnya: Teori evolusi bertentangan dengan Kitab
Suci. Dalam hal ini ilmu pengetahuan tentang penyataan umum itu yang salah.
2. Penafsiran tentang penyataan khusus itu salah.
Misalnya: Orang kristen jaman dulu, berdasarkan
Maz 19:2-7 (perhatikan khususnya ay 6-7), lalu berpendapat bahwa matahari
mengelilingi bumi, dan ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan yang menyatakan
bahwa bumilah yang mengelilingi matahari. Dalam hal ini penafsiran dari Maz
19:2-7 itu yang salah. Perlu dicamkan bahwa Alkitab tidak ditulis sebagai buku
ilmiah, dan karenanya tidak ditulis menurut cara ilmiah. Banyak bagian Alkitab
yang ditulis menurut pandangan mata manusia / sebagai-mana kelihatannya oleh
mata manusia. Karena dalam mata manusia kelihatannya mataharilah yang
mengelilingi bumi, maka demikianlah ditulisnya. Contoh lain dimana Kitab Suci
menuliskan / menggambarkan menurut pandangan mata manusia ialah Kej 1:14-16.
Di sini Allah menciptakan benda-benda penerang (matahari, bulan dan
bintang-bintang), dan dikatakan dalam Kej 1:16 bahwa matahari dan bulan
adalah benda penerang yang besar, dan ini secara implicit / tidak
langsung berarti bahwa bintang-bintang adalah benda-benda penerang yang kecil.
Padahal kita tahu bahwa bintang-bintang itu jauh lebih besar dari bulan dan
bahkan dari matahari! Tetapi Kitab Suci tetap menulis begitu, karena Kitab Suci
menuliskan sebagaimana kelihatan oleh mata manusia (bintang kelihatan kecil,
matahari dan bulan kelihatan besar).
III) Fungsi Roh Kudus dalam pengenalan akan
Allah.
Karena manusia itu buta rohani maka penyataan
khusus itupun belum cukup bagi manusia untuk bisa mengenal Allah. Di sini letak
peranan Roh Kudus.
1) Allah dapat dikenal hanya dengan pertolongan
Roh Kudus.
2) Roh Kudus melahirkan kita kembali (regenerate)
dan menyucikan (sanctify) kita untuk menghapuskan kebutaan rohani kita.
3) Roh Kudus menerangi hati dan pikiran kita
sehingga kita bisa mengerti Firman Tuhan dan melalui Firman Tuhan itu kita bisa
mengenal Allah.
Karena itu kita harus banyak berdoa (bersandar
kepada Roh Kudus) untuk bisa mengerti Firman Tuhan dengan benar. Firman Tuhan
dan doa berhubungan sangat erat. Bdk. Kol 1:9-10 Fil 1:9 Maz 119:12,18,19,26,
33,34,64,68,73,124,125,135,169.
Tetapi juga perlu diwaspadai extrim dari banyak
orang yang tidak mau belajar dari manusia, dan hanya mau langsung dari Allah.
Ini salah, karena sekalipun Allah bisa mengajar langsung, tetapi Ia juga
menetap-kan hamba-hambaNya sebagai alat untuk mengajar jemaat (Ef 4:11-13).
IV) Peranan iman
dalam pengenalan akan Allah.
Allah hanya bisa dikenal oleh orang yang mau
menerima penyataan Allah tentang diriNya sendiri dengan iman. Dalam penyataan
Allah ini ada banyak hal-hal yang melampaui pengertian / akal kita, seperti:
- doktrin Allah Tritunggal.
- Yesus Kristus yang adalah 100% Allah dan 100% manusia.
- Yesus ditinggal oleh Bapa (Mat 27:46).
- Allah tidak terbatas oleh waktu.
Hal-hal seperti itu harus diterima dengan iman.
V) Diri Allah dan sifat-sifat Allah.
1) Diri Allah / hakekat (essence) Allah.
Ini tidak bisa didefinisikan dan tidak dapat
dimengerti (incomprehensible).
2) Hubungan antara diri Allah dan sifat-sifat
Allah:
a) Kita tidak dapat mendapat pengetahuan tentang
diri (being) Allah ter-lepas dari penyataan Allah tentang sifat-sifatNya
(attributes).
b) Allah dan sifat-sifatNya adalah satu.
- Sifat-sifatNya tidak boleh dianggap sebagai komponen-komponen yang membentuk Allah.
- Kita juga tidak boleh beranggapan bahwa hakekat Allah ada lebih dulu dari sifat-sifatNya dan lalu sifat-sifatNya ditambahkan kepada hakekat Allah itu.
- Kita tidak boleh memisahkan hakekat ilahi (divine essence) dan sifat-sifat ilahi (divine attributes).
Dalam theologia selalu dikatakan bahwa
sifat-sifat Allah adalah Allah sendiri. Karena hubungan yang begitu dekat antara
diri Allah dan sifat-sifat Allah, maka dapat dikatakan bahwa mengetahui tentang
sifat-sifat Allah berarti mengetahui hakekat Allah.
3) Sekalipun melalui penyataan Allah kita bisa
mendapat pengetahuan tentang diri Allah, pengetahuan kita terbatas.
Mengapa?
a) Karena dalam penyataanNya, bahkan dalam
penyataan khususNya, Allah tidak menyatakan diriNya secara keseluruhan (ada
banyak yang Dia rahasiakan).
b) Karena pikiran kita terbatas sehingga tidak
bisa mengerti penyataan Allah dengan sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar