I) Kebangkitan.
A) Hal-hal yang terjadi pada
saat kebangkitan.
1) Tubuh dan jiwa Kristus
bersatu kembali dan Kristus hidup kembali.
Tetapi bukan hanya itu yang
terjadi, karena kalau hanya itu yang terjadi, maka dalam 1Kor 15:20,23 Kol 1:18
Wah 1:5 Yesus tidak bisa dikatakan sebagai yang sulung / yang pertama
bangkit dari anta-ra orang mati, karena ada banyak orang yang pernah
dibangkitkan sebelum kebangkitan Kristus, yaitu:
- anak janda di Sarfat yang dibangkitkan oleh Elia (1Raja-raja 17:17-24).
- anak perempuan Sunem yang dibangkitkan oleh Elisa (2Raja-raja 4:18-37).
- mayat yang terkena tulang Elisa (2Raja-raja 13:21).
- anak Yairus yang dibangkitkan oleh Yesus (Mark 5:21-43).
- anak janda di Nain yang dibangkitkan oleh Yesus (Luk 7:11-17).
- Lazarus yang dibangkitkan oleh Yesus (Yoh 11:1-44).
- mayat-mayat orang kudus yang bangkit pada waktu Yesus mati (Mat 27:52-53).
2) Terjadi perubahan pada tubuh
Kristus dimana Ia diangkat ke suatu posisi yang lebih tinggi. Dengan demikian
ada perbedaan kwalitet antara tubuh Yesus sebelum dan sesudah kebangkitan.
Perhatikan ayat-ayat di bawah
ini:
- Luk 24:16 Yoh 20:14,15 Yoh 21:4 menunjukkan bahwa setelah kebangkitanNya Yesus sering tidak dikenali.
- Mark 16:12 mengatakan bahwa setelah kebangkitanNya, Yesus menampakkan diri ‘dalam rupa yang lain’.
Catatan: perlu diingat
bahwa Mark 16:9-20 termasuk bagian Kitab Suci yang diperdebatkan keasliannya.
- Luk 24:31,36 Yoh 20:19,26 menunjukkan bahwa setelah kebangkit-anNya Yesus bisa muncul dan lenyap dengan tiba-tiba.
- 1Kor 15:35-44 menunjukkan perbedaan kwalitet antara tubuh sekarang dan tubuh kemuliaan.
- Fil 3:21 menunjukkan bahwa Yesus mempunyai ‘tubuh yang mulia’.
B) Arti kebangkitan Kristus.
1) Musuh (Iblis dan maut) sudah
dikalahkan (Kej 3:15 1Kor 15:57).
a) Baik Iblis maupun maut
sebetulnya sudah dikalahkan pada waktu Yesus bangkit dari antara orang mati.
Tetapi sekarang Iblis dan maut masih diberi kesempatan untuk menakut-nakuti /
menggoda manusia. Pada kedatangan Kristus yang kedua, barulah maut dihancurkan
selama-lamanya (1Kor 15:53-55 Wah 21:4) dan Iblis dibuang ke dalam neraka (2Tes
2:8 Wah 20:10), sehingga tidak lagi bisa menggoda kita. Ini adalah sesuatu yang
sudah pasti akan terjadi, dan hal ini bahkan diketahui dan diakui oleh setan
sendiri (Mat 8:29).
b) Karena itu orang kristen
tidak boleh takut kepada setan maupun kepada kematian. Bagi orang kristen
kematian bukan lagi hukuman dosa, tapi merupakan pintu gerbang menuju surga.
2) Hutang dosa telah dibayar
lunas dan pembayarannya telah diterima oleh Allah.
a) Yesus membayar hutang dosa kepada Allah, bukan
kepada setan!
Ini perlu ditekankan karena
adanya ajaran yang mengatakan bahwa pada waktu manusia jatuh ke dalam dosa,
manusia menjadi milik setan. Karena itu Yesus mati untuk membayar kepada setan
supaya bisa mendapatkan manusia kembali.
Ini adalah ajaran yang salah / sesat, karena pada
waktu manusia berbuat dosa, manusia berbuat dosa kepada Allah, bukan kepada
setan. Karena itu pembayaran hutang dosa jelas harus ditujukan kepada Allah.
Setan sama sekali tidak berhak menerima pemba-yaran hutang dosa itu!
b) Kalau pembayaran itu tidak
diterima oleh Allah, atau kalau hutang dosa itu belum lunas, maka Yesus harus
tetap ada di dalam kematian yang merupakan upah dosa (Ro 6:23). Bahwa Ia bisa
bangkit, menunjukkan bahwa pembayaran hutang itu telah diterima oleh Allah, dan
hutang dosa manusia (elect / orang pilihan) sudah betul-betul lunas.
Karena itu, fakta bahwa Yesus sudah bangkit dari antara orang mati menjamin
keselamatan kita!
3) Menunjukkan apa yang akan
dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Kristus. Kebangkitan Kristus
merupakan pola yang akan diikuti oleh orang yang percaya kepadaNya (Ro 6:4,5,8
1Kor 6:14 1Kor 15:20-23 2Kor 4:14 Fil 3:21 Kol 2:12 1Tes 4:14).
4) Menunjukkan bahwa Yesus
adalah Anak Allah (Ro 1:4).
C) Yang membangkitkan Kristus.
1) Allah Bapa (Gal 1:1).
2) Kristus sendiri (Yoh 2:19-21 Yoh 10:18 Yoh 11:25).
3) Roh Kudus (Ro 8:11).
2) Kristus sendiri (Yoh 2:19-21 Yoh 10:18 Yoh 11:25).
3) Roh Kudus (Ro 8:11).
Kesimpulan: kebangkitan Kristus adalah pekerjaan
dari Allah Tritunggal.
D) Penyangkalan terhadap
kebangkitan Yesus.
1) Yesus sebetulnya tidak
bangkit, tetapi mayatNya dicuri oleh murid-muridNya (Mat 28:11-15).
Pandangan ini tidak masuk
akal, sebab:
a) Adanya batu besar yang menutup kubur, meterai, dan penjagaan yang ketat (Mat 27:62-66).
a) Adanya batu besar yang menutup kubur, meterai, dan penjagaan yang ketat (Mat 27:62-66).
Perlu diingat bahwa pada jaman
itu penjaga yang lalai dalam tugasnya menghadapi hukuman mati (bdk. Kis 12:19
Kis 16:27). Karena itu tidak mungkin para penjaga kubur Yesus itu lalai dalam
menjaga kubur sehingga mayat Yesus bisa dicuri.
b) Kain kapan tetap ada dalam
kuburan (Yoh 20:5-7).
Kalau murid-murid mencuri mayat
Tuhan Yesus, pasti mereka tidak akan berlama-lama di dalam kubur. Mereka pasti
tidak akan mem-buka kain kapan itu di dalam kuburan, tetapi akan membawa mayat
Yesus beserta kain kapannya.
c) Selama 40 hari,
berulang-ulang Yesus menampakkan diri.
d) Murid-murid mati syahid untuk Yesus.
Kalau murid-murid mencuri mayat
Yesus, mereka pasti tahu bahwa Yesus adalah seorang pendusta, dan tidak mungkin
mereka mau mati untuk seorang pendusta.
e) Kalau memang ada pencuri
yang mencuri mayat Yesus pada waktu penjaga-penjaga sedang tertidur, dari mana
para penjaga itu tahu bahwa yang mencuri adalah murid-murid Yesus? Dan kalaupun
dari penyelidikan mereka akhirnya bisa tahu hal itu, mengapa me-reka tidak
berusaha menangkap murid-murid Yesus untuk men-dapatkan mayat Yesus kembali?
2) Yesus tidak bangkit, tapi
mayatNya dicuri oleh tentara Romawi / para pemimpin agama.
Pandangan ini juga tidak masuk akal, sebab:
a) Pada saat murid-murid
mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit, pencuri mayat itu dengan mudah bisa
menunjukkan mayat Yesus, dan membuktikan bahwa Yesus tidak bangkit. Tetapi
ternyata hal ini tidak pernah mereka lakukan.
b) Selama 40 hari,
berulang-ulang Yesus menampakkan diri.
3) Yesus tidak bangkit, tetapi
sadar dari pingsanNya.
Pandangan ini juga tidak masuk akal, sebab:
a) Yesus mengalami luka-luka
berat, baik karena pencambukan, penyaliban, maupun penusukan tombak.
b) Yesus ada dalam kubur
seorang diri, tanpa makanan, minuman, obat-obatan, dan tak ada dokter atau
perawat yang menolongNya. Dalam situasi seperti ini, bagaimana mungkin Yesus
justru menjadi ‘sembuh’ setelah hari yang ke tiga?
4) Yesus tidak bangkit, tetapi
keluar dari persembunyianNya, sedangkan yang mati disalib adalah orang lain.
Pandangan ini juga tidak masuk
akal, sebab:
a) Orang-orang yang membenci
Yesus tidak mungkin keliru menyalib-kan orang lain, karena orang yang benci pada
seseorang pasti mengingat wajah musuhnya.
b) Murid-murid yang mencintai Yesus juga tidak
mungkin keliru me-ngenali Guru mereka, sehingga mereka menjadi takut setelah
Yesus mati.
c) Waktu Yesus ‘keluar dari
persembunyianNya’, mayat Yesus palsu seharusnya tetap ada di dalam kubur.
Tetapi kenyataannya ada-lah: kubur itu kosong.
5) Yesus tidak bangkit,
murid-murid hanya mengalami halusinasi.
Pandangan ini juga tidak masuk
akal, sebab:
a) Murid-murid tidak pernah mengharapkan
kebangkitan Yesus.
b) ‘Halusinasi’ itu bisa dilihat oleh banyak
orang sekaligus.
c) Dalam ‘halusinasi’ itu Yesus bisa
bercakap-cakap dan bisa dipegang, dan juga bisa makan (Luk 24:36-43).
6) Yesus bangkit, bukan secara
jasmani, tetapi secara rohani.
Ini adalah pandangan dari Saksi
Yehovah.
Pandangan ini juga tidak masuk akal, sebab:
a) Apa gerangan yang dimaksud
dengan kebangkitan rohani? Roh Yesus tidak pernah mati! Ia memang pernah
mengalami kematian rohani, yaitu pada waktu Ia ditinggal oleh Bapanya (Mat
27:46). Tetapi dalam arti sebenarnya ‘roh’ tidak bisa mati!
b) Kubur Yesus kosong, dan ini menunjukkan bahwa
Yesus pasti bangkit secara jasmani.
c) Setelah kebangkitan, Yesus bisa makan (Luk
24:41-43), bisa dili-hat / dipegang (Mat 28:9 Luk 24:38-40 Yoh 20:27).
E) Pentingnya kepercayaan pada
kebangkitan Yesus.
Kepercayaan akan kebangkitan
Yesus adalah sesuatu yang sangat pen-ting, sebab:
1) Tidak percaya pada kebangkitan Yesus berarti sama dengan tidak percaya pada Kitab Suci / Firman Tuhan.
2) Orang yang tidak percaya pada kebangkitan Yesus, tidak akan selamat (Ro 10:9). Karena itu, Paulus dalam penginjilannya sangat mementingkan berita tentang kebangkitan Yesus (1Kor 15:3-4).
1) Tidak percaya pada kebangkitan Yesus berarti sama dengan tidak percaya pada Kitab Suci / Firman Tuhan.
2) Orang yang tidak percaya pada kebangkitan Yesus, tidak akan selamat (Ro 10:9). Karena itu, Paulus dalam penginjilannya sangat mementingkan berita tentang kebangkitan Yesus (1Kor 15:3-4).
F) Hubungan antara kematian dan
kebangkitan Kristus.
Salib, kematian dan penguburan
Kristus menunjukkan kelemahan dan kekalahan. Tetapi kebangkitan Kristus
betul-betul menunjukkan keme-nanganNya, dan kebangkitanNya ini menyebabkan
kematianNya mem-punyai kuasa dan manfaat dalam hidup kita (1Kor 15:14,17).
Karena itu, kematian dan kebangkitan Kristus tidak
boleh dipisahkan. Kitab Suci dalam banyak bagian menyebutkan kematian dan
kebangkitan Kristus sekaligus (Ro 4:25 Ro 6:4 2Kor 13:4 Fil 3:10).
Memang ada bagian-bagian Kitab Suci yang hanya
berbicara tentang kematian atau kebangkitan saja. Pada saat kita melihat bagian
yang hanya berbicara tentang kematian Kristus, kita harus juga mengingat
kebangkitanNya. Sebaliknya, pada saat kita melihat bagian yang hanya berbicara
tentang kebangkitan Kristus, kita juga harus mengingat kematianNya.
Calvin:
"So then, let us remember that whenever mention is made of His death alone, we are to understand at the same time what belongs to His resurrection. Also, the same synecdoche applies to the word ‘resurrection’: whenever it is mentioned separately from death, we are to understand it as including what has to do especially with His death" (= jadi, marilah kita mengingat bahwa kalau hanya disebutkan tentang kematianNya, kita harus mengartikan pada saat yang sama, apa yang termasuk dalam kebangkitanNya. Juga ‘synecdoche’ yang sama berlaku terhadap kata ‘kebangkitan’: kalau kata itu disebutkan terpisah dari kematian, kita harus menafsirkan kata itu beserta apa yang termasuk dalam kematianNya) - ‘Institutes of the Christian Religion’, Book II, Chapter XVI, No 13.
"So then, let us remember that whenever mention is made of His death alone, we are to understand at the same time what belongs to His resurrection. Also, the same synecdoche applies to the word ‘resurrection’: whenever it is mentioned separately from death, we are to understand it as including what has to do especially with His death" (= jadi, marilah kita mengingat bahwa kalau hanya disebutkan tentang kematianNya, kita harus mengartikan pada saat yang sama, apa yang termasuk dalam kebangkitanNya. Juga ‘synecdoche’ yang sama berlaku terhadap kata ‘kebangkitan’: kalau kata itu disebutkan terpisah dari kematian, kita harus menafsirkan kata itu beserta apa yang termasuk dalam kematianNya) - ‘Institutes of the Christian Religion’, Book II, Chapter XVI, No 13.
Contoh:
- Ro 10:9 mengatakan bahwa orang yang percaya bahwa Yesus sudah bangkit dari antara orang mati, akan diselamatkan. Ini tentu tak boleh diartikan bahwa orang itu tidak perlu percaya tentang kematian Kristus untuk menebus dosanya.
- Ibr 2:14 mengatakan bahwa oleh kematianNya Yesus memusnahkan Iblis. Ini rasanya tidak cocok, dan karenanya kata ‘kematian’ di sini harus diartikan mencakup juga akan ‘kebangkitan’ Yesus.
II) Kenaikan ke
surga.
A) Hal-hal yang terjadi pada
waktu Kristus naik ke surga.
1) Perpindahan tempat.
2) Perubahan / pemuliaan
lebih lanjut pada hakekat manusia Kristus.
Perubahan / pemuliaan itu dimulai pada saat
kebangkitanNya dan disempurnakan pada waktu kenaikanNya ke surga.
Untuk ini perhatikan ayat-ayat di bawah ini:
- Yoh 7:39 - kata ‘dimuliakan’ di sini jelas menunjuk pada kenaikan ke surga (bdk. Yoh 16:7).
- Kis 9:3-5 Kis 22:6-8 Kis 26:12-15 Wah 1:12-16 menunjukkan bahwa pada waktu Paulus dan Yohanes melihat Yesus (ini terjadi setelah Yesus naik ke surga), Yesusnya jauh lebih mulia dari pada waktu Ia sudah bangkit tetapi belum naik ke surga.
B) Fungsi kenaikan Kristus ke surga.
1) Untuk menunjukkan bahwa
misiNya untuk menebus dosa kita sudah selesai (Yoh 17:4-5).
Bapa, yang mengutus Yesus untuk turun ke dunia
dan membereskan dosa manusia, pasti tidak akan mau menerima Yesus kembali di
surga, kalau misi Yesus itu belum selesai. Bahwa Bapa menerima Yesus kembali di
surga, menunjukkan bahwa misi penebusan dosa manusia itu memang sudah selesai.
Jadi, sama seperti kebangkitan, maka kenaikan
Yesus ke surga juga merupakan fakta / faktor yang menjamin keselamatan orang
percaya.
2) Untuk mempersiapkan tempat di
surga bagi kita yang percaya kepadaNya (Yoh 14:2).
3) Untuk menunjukkan bahwa kita
yang percaya kepadaNya juga akan naik ke surga (Yoh 14:2-3 Yoh 17:24 Ef 2:6).
Sama seperti kebangkitanNya, demikian juga
kenaikanNya ke surga merupakan pola yang akan diikuti oleh semua orang yang
percaya kepadaNya.
4) Supaya Roh Kudus turun (Yoh
16:7).
Jadi Kristus tidak lagi
menyertai orang percaya secara jasmani, tapi secara rohani (Mat 26:11 Yoh
14:16,18,19).
Dengan demikian Ia bisa menggenapi janjiNya dalam
ayat-ayat seperti Mat 18:20 Mat 28:20b.
III) Duduk di sebelah
kanan Allah.
A) Arti kalimat ini.
Kata-kata ini tidak boleh
diartikan secara hurufiah. Kata- kata ini berarti:
1) Kristus menduduki / mendapat tempat terhormat /
mulia di surga.
2) Kristus ikut memerintah atas Gereja dan alam semesta.
2) Kristus ikut memerintah atas Gereja dan alam semesta.
Kata ‘duduk’ tidak boleh diartikan bahwa
Kristus beristirahat / bermalas-malasan di surga. Ini terlihat dari Kitab Suci
yang tidak selalu mengata-kan bahwa Kristus duduk di sebelah kanan Allah.
- Ro 8:34 (NIV): ‘is at the right hand of God’ (= ada di sebelah kanan Allah).
- 1Pet 3:22 (NIV): ‘is at God's right hand’ (= ada di sebelah kanan Allah).
- Kis 7:56 - ‘berdiri di sebelah kanan Allah’.
B) Pekerjaan yang dilakukan oleh
Kristus di surga ialah:
1) Memerintah sebagai Raja.
2) Berfungsi sebagai Imam / Pengantara (Ibr 4:14 Ibr 7:24,25 Ibr 8:1-6 1Yoh 2:1).
3) Berfungsi sebagai Nabi melalui Roh Kudus dan hamba-hambaNya (Yoh 16:7-15 Yoh 14:26).
2) Berfungsi sebagai Imam / Pengantara (Ibr 4:14 Ibr 7:24,25 Ibr 8:1-6 1Yoh 2:1).
3) Berfungsi sebagai Nabi melalui Roh Kudus dan hamba-hambaNya (Yoh 16:7-15 Yoh 14:26).
IV) Kedatangan Kristus
keduakalinya.
A) Kedatangan Kristus yang
keduakalinya adalah suatu tahap pemuliaan.
Ada orang yang berpendapat
bahwa:
- kedatanganNya yang keduakalinya bukanlah suatu tahap pemuliaan.
- duduknya Kristus di sebelah kanan Allah adalah puncak / tahap terakhir pemuliaan Kristus.
Tetapi ini salah. Titik
tertinggi pemuliaan Kristus belum tercapai sampai Ia, yang menderita oleh tangan
manusia, kembali sebagai Hakim, dan menghakimi / menghukum orang berdosa yang
menolakNya.
Disamping itu, ayat-ayat di bawah ini menunjukkan
bahwa kedatangan Kristus yang keduakalinya itu adalah suatu pemuliaan.
- Yoh 5:22-23 menunjukkan bahwa Penghakiman (ini terjadi pada keda-tanganNya yang keduakalinya) diberikan oleh Bapa kepada Anak supaya orang menghormati Anak, sama seperti mereka menghormati Bapa.
- Fil 2:9-11 menunjukkan bahwa ada satu saat semua lutut akan bertelut dan semua lidah akan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Ini akan terjadi pada kedatangan Yesus yang keduakalinya dan ini jelas merupakan suatu pemuliaan.
- 2Tes 1:10 menyatakan secara explicit bahwa Yesus datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudusNya dan untuk dika-gumi oleh semua orang percaya. Ini jelas menunjukkan suatu pemu-liaan.
B) Istilah-istilah Kitab Suci
yang menunjuk pada kedatangan Kristus yang keduakalinya.
1) PAROUSIA yang berarti:
- kehadiran (presence), atau,
- kedatangan yang mendahului kehadiran (a coming preceding a presence).
Kata ini digunakan dalam Mat
24:3,27,37,39 1Kor 15:23 1Tes 2:19 1Tes 3:13 1Tes 4:15 1Tes 5:23 2Tes 2:1 Yak
5:7-8 2Pet 3:4.
2) APOCALUPSIS yang menekankan
fakta bahwa kedatangan kedua itu akan menyatakan sesuatu yang sebelumnya
tersembunyi dalam diri Kristus.
Kata ini digunakan dalam 2Tes 1:7 1Pet 1:7,13
1Pet 4:13.
3) EPIPHANEIA yaitu penampilan
yang mulia dari Tuhan (the glorious appearing of the Lord).
Kata ini digunakan dalam 2Tes 2:8 1Tim 6:14 2Tim
4:1-8 Tit 2:13.
C) Cara kedatangan kedua.
1) Secara jasmani.
2) Bisa dilihat.
Bdk. Mat 24:30 Kis 1:11 Wah 1:7.
2) Bisa dilihat.
Bdk. Mat 24:30 Kis 1:11 Wah 1:7.
D) Tujuan kedatangan kedua.
1) Menghakimi dunia.
2) Menyempurnakan keselamatan orang percaya.
Bdk. Mat 25:31-46.
2) Menyempurnakan keselamatan orang percaya.
Bdk. Mat 25:31-46.
E) Saat kedatangan kedua:
Dari ayat-ayat seperti Mat
24:36,42-44 dan 2Pet 3:10, jelaslah bahwa kita tidak bisa mengetahui kapan hari
kedatangan kedua itu akan terjadi.
Karena itu, kalau ada orang yang berani meramalkan
tanggal atau bulan atau tahun kedatangan Yesus yang keduakalinya, itu pasti
adalah nabi palsu atau orang yang sangat kacau pengertian Kitab Sucinya!
Dari banyaknya tanda-tanda akhir jaman yang sudah
terjadi, kita paling-paling bisa berkata bahwa kedatangan Kristus yang kedua itu
sudah dekat dan bisa terjadi setiap saat.
Perlu juga diingat bahwa bagi Tuhan satu hari sama
dengan seribu tahun, dan seribu tahun sama dengan satu hari (2Pet 3:8),
sehingga, apa yang dekat bagi Tuhan bisa saja masih lama bagi kita. Tetapi
mengingat bahwa Yesus berkata bahwa Ia akan datang pada saat yang tidak kita
duga, maka kita semua harus mempersiapkan diri setiap saat, sehingga kapanpun Ia
datang, kita ada dalam keadaan siap sedia (Mat 24:44)!
Catatan:
Tentang kedatangan Kristus yang keduakalinya ini
hanya dibahas secara singkat, karena sebetulnya ini termasuk dalam Eschatologi
(= doktrin tentang akhir jaman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar