I) Teori Evolusi (Lamark, Darwin).
· manusia
berasal dari binatang oleh suatu proses alamiah. Jadi, ada kesinambungan
antara dunia binatang dan manusia .
· ratusan
/ ribuan juta tahun yang lalu, Allah menciptakan ‘a living germ / living
germs’ (kuman, baksil, binatang bersel satu), dan setelah itu Allah tidak
ikut campur dengan apa yang terjadi dengan alam semesta. Melalui proses
alamiah, binatang bersel satu itu berubah secara perlahan-lahan menjadi tanaman,
binatang, dan manusia.
Bantahan:
1)
Ditinjau dari sudut ilmu pengetahuanpun teori ini hanyalah suatu hipotesa
(dugaan, perkiraan), yang tidak mempunyai bukti-bukti ilmiah!
Dalam Koran ‘Surya’ hari Minggu, tanggal 22 November 1998,
ada sebuah artikel yang berjudul “Coelacanth
‘ikan fosil’ yang masih hidup”. Dikatakan bahwa di perairan Indonesia (sekitar Manado)
ditemukan ikan Coelacanth (baca: silakan), yang disebutkan sebagai
‘mbahnya komodo’, dan yang oleh ahli-ahli ilmu pengetahuan dianggap sudah
punah pada sekitar 70 atau 80 juta tahun yang lalu. Ternyata pada waktu
tulang-tulang dari ikan yang baru ditangkap itu dibandingkan dengan fosil ikan
yang dianggap sudah berumur 80 juta tahun itu, ternyata bahwa: “kita
hampir tidak dapat membedakan kerangka tulang mana yang purba (80 juta tahun
lalu) dengan yang sekarang. Dan ini menimbulkan pertanyaan mengapa? Mengapa
organ ikan ini tetap statis untuk jangka waktu yang demikian lamanya tanpa
mengalami evolusi?”.
Saya berpendapat pertanyaan ini mudah sekali jawabannya, yaitu:
karena evolusi tidak pernah ada!
Problem terbesar dengan teori ini ialah bagaimana menjembatani
jurang antara binatang (tak bermoral, tak berakal, mortal / fana) dan
manusia (bermoral, berakal, immortal / kekal).
2)
Teori ini bertentangan dengan Kitab Suci.
a)
Teori ini berbau ajaran Deisme yang menekankan sifat transcendent dari
Allah (Allah itu ‘jauh’ dan tak ikut campur dengan ciptaanNya).
Ini jelas bertentangan dengan ajaran Kitab Suci yang mengajar
bahwa:
1.
Allah itu transcendent (jauh) dan immanent (dekat) sekaligus.
Yes 57:15 - “Sebab
beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk
selamanya dan Yang Mahakudus namaNya: ‘Aku bersemayam di tempat tinggi dan
di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati,
untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan
hati orang-orang yang remuk”.
Yer 23:23 - “Masakan
Aku ini hanya Allah yang dari dekat, demikianlah firman TUHAN, dan bukan
Allah yang dari jauh juga?”.
2.
Semua ciptaan Allah tergantung kepada Allah.
Maz 94:17-19 - “(17)
Jika bukan TUHAN yang menolong aku, nyaris aku diam di tempat sunyi. (18) Ketika
aku berpikir: ‘Kakiku goyang,’ maka kasih setiaMu, ya TUHAN, menyokong aku.
(19) Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburanMu menyenangkan
jiwaku”.
Maz 104:27-30 - “(27)
Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya. (28) Apabila
Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tanganMu,
mereka kenyang oleh kebaikan. (29) Apabila Engkau menyembunyikan wajahMu, mereka
terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali
menjadi debu. (30) Apabila Engkau mengirim rohMu, mereka tercipta, dan Engkau
membaharui muka bumi”.
Kis 17:28 - “Sebab di
dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga
dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga”.
Ibr 1:3 - “Ia adalah
cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada
dengan firmanNya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan
penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang
tinggi”.
b)
Teori evolusi mengatakan bahwa binatang berevolusi menjadi manusia, dan ini
berarti kondisinya membaik.
Ini bertentangan dengan Kitab Suci mengajarkan bahwa gara-gara
dosa, manusia yang adalah gambar dan rupa Allah itu, lalu bertingkah seperti
binatang. Ini berarti kondisinya memburuk!
c)
Teori evolusi bertentangan dengan cerita penciptaan dalam Kej 1-2:
· Kej
1:24-27 binatang dan manusia diciptakan sendiri.
· Kej
2:7 manusia berasal dari debu (bdk. Kej 3:19).
d)
Teori evolusi bertentangan dengan ajaran Kitab Suci yang mengatakan bahwa semua
manusia berasal dari satu manusia.
Kis 17:26 - “Dari
satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk
mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan
batas-batas kediaman mereka”.
II) Asal usul manusia menurut Kitab Suci.
1) Manusia diciptakan oleh Allah (Kej 1:26-27 Kej 2:7,18-22
Kej 3:19 Mat 19:4-5 / Mark 10:6-7 1Kor 11:8-9
1Tim 2:13).
Catatan:
Kej 1:1-2:3 tidak bertentangan dengan Kej 2:4-25! Kej 1:1-2:3
menceritakan penciptaan secara chronologis (sesuai urutan waktu). Tetapi Kej 2:4-25
menceritakan penciptaan berhubungan dengan manusia, tanpa mempedulikan
chronologi.
2)
Semua manusia berasal dari Adam dan Hawa, dan karena Hawa juga berasal dari
Adam, maka semua umat manusia berasal dari Adam.
Jadi, ada ‘Unity of the Race’ / kesatuan umat manusia
(Kej 3:20 Kej 7:23 Kej 9:1,19 Kej 10:32
Kis 17:26). Doktrin tentang ‘Unity of the Race’ adalah sesuatu
yang penting, karena menjadi dasar dari doktrin-doktrin penting
seperti yang ada dalam:
· Ro
5:12,15,18 - “(12) Sebab itu, sama
seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga
maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang
telah berbuat dosa. ... (15) Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan
pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah
jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan
karuniaNya, yang dilimpahkanNya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus
Kristus. ... (18) Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang
beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang
beroleh pembenaran untuk hidup”.
· 1Kor 15:21-22
- “(21) Sebab sama seperti maut datang
karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena
satu orang manusia. (22) Karena sama seperti semua orang mati dalam (persekutuan
dengan) Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam
(persekutuan dengan) Kristus”.
Doktrin tentang ‘Unity of the Race’ ini ditentang oleh
golongan Liberal dan penganut teori Darwin.
Golongan Liberal menganggap bahwa Kej 1-11 hanya dongeng dan
karena nama Adam berarti ‘man’ / ‘orang laki-laki’, maka mereka
berpendapat bahwa pada mulanya Allah menciptakan sekelompok laki-laki dan
sekelompok perempuan. Tetapi ajaran seperti ini jelas bertentangan dengan Kitab
Suci (Kis 17:26) dan karena itu harus ditolak.
Ajaran
teori Darwin juga bertentangan dengan doktrin ‘Unity of the Race’
ini, dan karena itu harus ditolak!
Kitab
Suci dengan jelas mengajarkan ‘Unity of the Race’!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar