1) Istilah ‘immortality’.
a) Dalam arti mutlak
‘immortality’ hanya merupakan milik dari Allah.
1Tim 6:15-16 - “(15) yaitu saat
yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia,
Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. (16) Dialah
satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak
terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat
melihat Dia. BagiNyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin”.
KJV: ‘Who only
hath immortality’ (= Yang adalah satu-satunya yang mempunyai kekekalan /
ketidak-bisa-binasaan).
b) ‘Immortality’, dalam arti
keberadaan tanpa akhir, juga adalah milik dari semua roh, termasuk jiwa / roh
manusia.
2) Dasar kepercayaan terhadap
‘immortality’ dari jiwa manusia.
a) Allah itu ada dan adil, tetapi
dalam kehidupan ini, keadilan itu belum terlaksana. Kalau pada saat mati, jiwa
musnah, maka semua keadilan ini tidak pernah diluruskan.
Louis Berkhof:
tuntutan keadilan tidak dipenuhi dalam kehidupan sekarang ini. ... Karena
itu, harus ada keadaan keberadaan yang akan datang, dalam mana keadilan akan
memerintah sepenuhnya, dan ketidak-rataan / ketidak-samaan dari masa sekarang
akan disesuaikan.
b) Dasar Kitab Suci.
Hoeksema:
Terpisah dari wahyu / penyataan, dan itupun, wahyu / penyataan dalam Kitab
Suci, tidak ada bukti apapun yang sungguh-sungguh bahwa jiwa manusia terus
ada setelah kematian jasmani.
1. Dalam Perjanjian Lama.
2Tim 1:10 - “dan yang sekarang
dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil
telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang
tidak dapat binasa”.
KJV: ‘and hath
brought life and immortality to
light through the gospel’ (= dan telah membawa hidup dan
ketidak-bisa-binasaan kepada
terang melalui injil).
a. Manusia diciptakan menurut
gambar dan rupa Allah.
Kej 1:26-27 - “(26) Berfirmanlah
Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap
di bumi.’ (27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut
gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya
mereka”.
b. Perjanjian Lama mengajarkan
bahwa orang mati akan pergi ke SHEOL.
Ul 32:22 - “Sebab
api telah dinyalakan oleh murkaKu, dan bernyala-nyala sampai ke bagian dunia
orang mati (SHEOL) yang paling bawah; api itu memakan bumi dengan
hasilnya, dan menghanguskan dasar gunung-gunung”.
Maz 9:18 -
“Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati (SHEOL),
ya, segala bangsa yang melupakan Allah”.
‘akan kembali’
® KJV:
‘shall be turned into’ (= akan dibelokkan ke dalam).
Maz 49:15 -
“Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan
oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia
orang mati (SHEOL) menjadi tempat kediaman mereka”.
Maz 89:49 -
“Siapakah orang yang hidup dan yang tidak mengalami kematian, yang dapat
meluputkan nyawanya dari kuasa dunia orang mati (SHEOL)? Sela”.
Hos 13:14 - “Akan
Kubebaskankah mereka dari kuasa dunia orang mati, akan Kutebuskah mereka
dari pada maut? Di manakah penyakit samparmu, hai maut, di manakah tenaga
pembinasamu, hai dunia orang mati (SHEOL)? MataKu tertutup bagi
belas kasihan”.
Louis Berkhof:
Manusia masuk ke dalam keadaan kebahagiaan yang sempurna hanya oleh
pembebasan dari SHEOL. Dalam pembebasan ini kita mencapai inti sesungguhnya dari
pengharapan Perjanjian Lama tentang suatu kekekalan yang diberkati. Ini
diajarkan secara jelas dari beberapa text seperti Maz 16:10; 49:15-16.
Maz 16:9-11 - “(9) Sebab itu
hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan
tenteram; (10) sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati
(SHEOL), dan tidak membiarkan
Orang KudusMu melihat kebinasaan. (11) Engkau memberitahukan kepadaku jalan
kehidupan; di hadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kananMu ada
nikmat senantiasa”.
Maz 49:16 - “Tetapi Allah akan
membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati
(SHEOL), sebab Ia akan menarik
aku. Sela”.
c. Perjanjian Lama ajarkan
kebangkitan orang mati.
1. Kel 3:6a - “Lagi Ia
berfirman: ‘Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.’”.
Mat 22:32 - “Akulah Allah
Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan
Allah orang hidup.’”.
2. Yes 26:19 - “Ya, TUHAN,
orang-orangMu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula.
Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai!
Sebab embun TUHAN ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali”.
KJV: ‘the earth
shall cast out the dead’ (= bumi akan mengeluarkan orang mati).
3. Dan 12:2 - “Dan banyak
dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun,
sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan
kengerian yang kekal”.
NIV: ‘Multitudes
who sleep in the dust of the earth’
(= Orang banyak yang tidur dalam debu dari bumi).
d. Perjanjian Lama menunjukkan
bahwa orang-orang benar yang mati menikmati persekutuan dengan Allah.
Maz 16:9-11 - “(9) Sebab itu
hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan
tenteram; (10) sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati,
dan tidak membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan. (11) Engkau
memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapanMu ada sukacita
berlimpah-limpah, di tangan kananMu ada nikmat senantiasa”.
Maz 17:15 - “Tetapi aku, dalam
kebenaran akan kupandang wajahMu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas
dengan rupaMu”.
Maz 73:24-26 - “(24) Dengan
nasihatMu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam
kemuliaan. (25) Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau?
Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. (26) Sekalipun dagingku dan
hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya”.
Ayub 19:26-27 - “(26) Juga
sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah,
(27) yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri
menyaksikanNya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu”.
e. Pkh 3:10-11 - “(10) Aku telah
melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan
dirinya. (11) Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia
memberikan kekekalan dalam hati
mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah
dari awal sampai akhir”.
KJV: ‘the world’
(= dunia).
RSV/NIV/NASB:
‘eternity’ (= kekekalan).
2. Dalam Perjanjian Baru.
a. Perjanjian Baru jelas mengatakan
jiwa orang mati tetap ada, dan ini berlaku untuk orang percaya maupun tidak
percaya.
Mat 10:28 - “Dan janganlah kamu
takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa
membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa
maupun tubuh di dalam neraka”.
Mat 11:21-24 - “(21) ‘Celakalah
engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon
terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama
mereka bertobat dan berkabung. (22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari
penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu. (23) Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke
langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di
Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu
tentu masih berdiri sampai hari ini. (24) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari
penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.’”.
Mat 12:41 - “Pada waktu
penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan
menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar
pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!”.
Luk 23:43 - “Kata Yesus
kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.’”.
Yoh 11:25-26 - “(25) Jawab
Yesus: ‘Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan
hidup walaupun ia sudah mati, (26) dan setiap orang yang hidup dan yang percaya
kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?’”.
Yoh 14:2-3 - “(2) Di rumah
BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya
kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. (3) Dan
apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan
datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat di mana Aku
berada, kamupun berada”.
Ro 2:5-11 - “(5) Tetapi oleh
kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu
sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
(6) Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, (7) yaitu hidup kekal
kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan
ketidakbinasaan, (8) tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari
kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada
kelaliman. (9) Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup
yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani, (10) tetapi
kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang
berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. (11) Sebab Allah
tidak memandang bulu”.
2Kor 5:1,10 - “(1) Karena kami
tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah
menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang
kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. ... (10) Sebab kita semua harus
menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang
patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik
ataupun jahat”.
b. Perjanjian Baru mengajarkan
doktrin kebangkitan orang mati.
Luk 20:35-36 - “(35) tetapi
mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan
dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. (36)
Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan
mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan”.
Yoh 5:25,28-29 - “(25) Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa
orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya,
akan hidup. ... (28) Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba,
bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suaraNya, (29) dan mereka
yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi
mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum”.
Kis 24:15 - “Aku menaruh
pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan
semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak
benar”.
1Kor 15:12-55 - “(12) Jadi,
bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati,
bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada
kebangkitan orang mati? (13) Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka
Kristus juga tidak dibangkitkan. (14) Tetapi andaikata Kristus tidak
dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan
kamu. (15) Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena
tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus - padahal Ia
tidak membangkitkanNya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak
dibangkitkan. (16) Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus
juga tidak dibangkitkan. (17) Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka
sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. (18) Demikianlah
binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. (19) Jikalau kita hanya dalam
hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang
yang paling malang dari segala manusia. (20) Tetapi yang benar ialah, bahwa
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari
orang-orang yang telah meninggal. (21) Sebab sama seperti maut datang karena
satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu
orang manusia. (22) Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan
dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam
persekutuan dengan Kristus. (23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya:
Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu
kedatanganNya. (24) Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan
Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan,
kekuasaan dan kekuatan. (25) Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja
sampai Allah meletakkan semua musuhNya di bawah kakiNya. (26) Musuh yang
terakhir, yang dibinasakan ialah maut. (27) Sebab segala sesuatu telah
ditaklukkanNya di bawah kakiNya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa ‘segala sesuatu
telah ditaklukkan’, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan
segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. (28) Tetapi
kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai
Anak akan menaklukkan diriNya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala
sesuatu di bawahNya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. (29) Jika tidak
demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati?
Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis
bagi orang-orang yang telah meninggal? (30) Dan kami juga - mengapakah kami
setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? (31) Saudara-saudara, tiap-tiap
hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. (32) Kalau hanya
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan
binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak
dibangkitkan, maka ‘marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati’. (33)
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. (34)
Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu
yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu. (35)
Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: ‘Bagaimanakah orang mati dibangkitkan?
Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?’ (36) Hai orang bodoh! Apa
yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati
dahulu. (37) Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh,
tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. (38)
Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendakiNya: Ia
memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri. (39) Bukan semua daging sama:
daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung,
lain dari pada daging ikan. (40) Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi
kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi. (41) Kemuliaan
matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada
kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan
kemuliaan bintang yang lain. (42) Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan
orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.
(43) Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam
kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. (44) Yang ditaburkan adalah tubuh
alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka
ada pula tubuh rohaniah. (45) Seperti ada tertulis: ‘Manusia pertama, Adam
menjadi makhluk yang hidup’, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang
menghidupkan. (46) Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi
yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. (47) Manusia pertama
berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.
(48) Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan
makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. (49) Sama
seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan
memakai rupa dari yang sorgawi. (50) Saudara-saudara, inilah yang hendak
kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak
binasa. (51) Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan
mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, (52) dalam sekejap mata, pada
waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang
mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua
akan diubah. (53) Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak
dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.
(54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan
yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah
firman Tuhan yang tertulis: ‘Maut telah ditelan dalam kemenangan. (55) Hai maut
di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?’”.
1Tes 4:16 - “Sebab pada waktu
tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah
berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam
Kristus akan lebih dahulu bangkit”.
Wah 20:12-15 - “(12) Dan aku
melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu
dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan.
Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada
tertulis di dalam kitab-kitab itu. (13) Maka laut menyerahkan orang-orang mati
yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati
yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
(14) Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah
kematian yang kedua: lautan api. (15) Dan setiap orang yang tidak ditemukan
namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan
api itu”.
c. Perjanjian Baru mengajarkan
bahwa setelah kematian, orang-orang percaya mendapatkan kehidupan yang diberkati
dalam persekutuan dengan Allah.
Mat 13:43 - “Pada waktu itulah
orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!’”.
Mat 25:34 - “Dan Raja itu akan
berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu yang diberkati
oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia
dijadikan”.
Ro 2:7,10 - “(7) yaitu hidup
kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan,
kehormatan dan ketidakbinasaan, ... (10) tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai
sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang
Yahudi, dan juga orang Yunani”.
Fil 3:21,23 - “(21) Karena
bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. ... (23) Aku didesak
dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus - itu
memang jauh lebih baik”.
2Tim 4:8 - “Sekarang telah
tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan,
Hakim yang adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga
kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya”.
Wah 21:4 - “Dan Ia akan
menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak
akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala
sesuatu yang lama itu telah berlalu.’”.
Wah 22:3,4 - “(3) Maka tidak
akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya
dan hamba-hambaNya akan beribadah kepadaNya, (4) dan mereka akan melihat
wajahNya, dan namaNya akan tertulis di dahi mereka”.
3) Keberatan terhadap kepercayaan
tentang immortality of the soul (= kekekalan / ketidak-bisa-binasaan
jiwa).
Pikiran = fungsi dari otak. Otak
hancur
® pikiran / jiwa musnah?
4) Penerapan.
1Tim 4:8 - “Latihan badani
terbatas gunanya, tetapi ibadah [KJV/RSV/NIV/NASB:
‘godliness’ (= kesalehan)] itu berguna dalam segala hal, karena
mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang”.
Mat 16:26 - “Apa gunanya
seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang
dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”.
Luk 16:9 - “Dan Aku berkata
kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur,
supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah
abadi.’”.
Amsal 11:4 - “Pada hari
kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut”.
Amsal 27:24 -
“Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun-temurun?”.
What money cannot buy
(= Apa yang uang tidak bisa beli).
“Money will buy a bed
but not sleep; books but not brains; food but not appetite; finery but not
beauty; a house but not a home; medicine but not health; luxuries but not
culture; amusements but not happiness; religion but not salvation; a passport to
everywhere but heaven”
(= Uang bisa membeli ranjang tetapi tidak bisa membeli tidur; buku-buku tetapi
tidak otak; makanan tetapi tidak nafsu makan; pakaian bagus / perhiasan tetapi
tidak kecantikan; rumah tetapi tidak suasana rumah yang menyenangkan; obat
tetapi tidak kesehatan; barang-barang lux / kemewahan tetapi tidak kebudayaan;
hiburan tetapi tidak kebahagiaan; agama tetapi tidak keselamatan; sebuah paspor
kemana saja kecuali ke surga).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar