b) Dasar pandangan ini:
·
Kej 37:35 - “Sekalian anaknya laki2
dan perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta
katanya: ‘Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke
dalam dunia orang mati!’ Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya”.
·
Kej 42:38 - “Tetapi jawabnya: ‘Anakku
itu tidak akan pergi ke sana bersama2 dengan kamu, sebab kakaknya telah mati dan
hanya dialah yang tinggal; jika dia ditimpa kecelakaan di jalan yang akan kamu
tempuh, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke
dunia orang mati karena dukacita.’”.
·
1Sam 28:11,14,19 - “(11) Sesudah itu
bertanyalah perempuan itu: ‘Siapakah yang harus kupanggil supaya muncul
kepadamu?’ Jawabnya: ‘Panggillah Samuel supaya muncul kepadaku.’ ... (14)
Kemudian bertanyalah ia kepada perempuan itu: ‘Bagaimana rupanya?’ Jawabnya: ‘Ada
seorang tua muncul, berselubungkan jubah.’ Maka tahulah Saul, bahwa
itulah Samuel, lalu berlututlah ia dengan mukanya sampai ke tanah dan sujud
menyembah. ... (19) Juga orang Israel bersama2 dengan engkau akan diserahkan
TUHAN ke dalam tangan orang Filistin, dan besok engkau serta anak2mu sudah
ada bersama2 dengan daku. Juga tentara Israel akan diserahkan TUHAN ke dalam
tangan orang Filistin.’”.
·
Zakh 9:11 - “Mengenai engkau, oleh
karena darah perjanjianKu dengan engkau, Aku akan melepaskan orang-orang
tahananmu dari lobang yang tidak berair”.
·
Maz 6:6 - “Sebab di dalam maut
tidaklah orang ingat kepadaMu; siapakah yang akan bersyukur kepadaMu di dalam
dunia orang mati?”.
·
Maz 88:11 - “Apakah Kaulakukan
keajaiban bagi orang2 mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepadaMu?
Sela”.
·
Maz 115:17 - “Bukan orang-orang mati
akan memuji-muji TUHAN, dan bukan semua orang yang turun ke tempat sunyi”.
KJV:
‘The dead praise not the LORD, neither any that go down into silence’ (=
orang mati tidak memuji TUHAN, demikian juga orang-orang yang turun ke tempat
sunyi).
c) Penginjilan dalam dunia orang mati.
1.
Orang2 yang mempercayai hal ini biasanya mempunyai anggapan:
a.
Keadaan kekal dari manusia baru tercapai pada saat Yesus datang kedua-kalinya /
penghakiman akhir jaman.
b.
Keputusan yang dilakukan seseorang pada masa intermediate state ini akan
menentukan apakah ia akan selamat atau tidak.
c.
Tentang siapa yang akan mendapatkan kesempatan kedua ini, tidak ada keseragaman
pandangan.
d.
Tentang siapa yang memberitakan Injil dan bagaimana caranya, juga tidak ada
keseragaman pandangan.
2.
Dasar pandangan ini dan jawabannya.
a. Tidak
adil kalau ada orang yang harus masuk neraka tanpa pernah mendengar Injil.
b.
Text-text Kitab Suci, khususnya 1Pet 3:18-20 dan 1Pet 4:6.
1Pet 3:18-20 - “(18) Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa
kita, Ia yang benar untuk orang2 yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada
Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia, tetapi yang
telah dibangkitkan menurut Roh, (19) dan di dalam Roh itu juga Ia pergi
memberitakan Injil kepada
roh2
yang di dalam penjara,
(20) yaitu kepada roh2 mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada
Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang
mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang
diselamatkan oleh air bah itu”.
1Pet 4:6 -
“Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada
orang2 mati,
supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh
roh dapat hidup menurut kehendak Allah”.
·
Kalaupun text2 ini digunakan untuk mengatakan bahwa orang2 di SHEOL / HADES
bisa mendengar Injil, jelas bahwa itu hanya berlaku untuk orang2 jaman PL (ay
20).
·
1Pet 3:18-20 - orang2 itu diinjili oleh Yesus melalui NNuh, dan itu terjadi
pada saat mereka masih hidup. Mereka disebut ‘roh2 yang di dalam penjara’,
karena pada saat Petrus menuliskan suratnya ini, mereka sudah mati dan sudah ada
di dalam neraka.
·
1Pet 4:6 - orang2 ini juga diinjili pada saat meereka masih hidup. Mereka
disebut ‘orang2 mati’, karena pada saat surat ini ditulis, mereka sudah
mati.
c.
Text-text yang menunjukkan bahwa hanya ketidak-percayaan seseorang, atau
penolakan seseorang terhadap Kristuslah yang menyebabkan ia masuk neraka.
Yoh 3:18,36 - “(18) Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum;
barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak
percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. ... (36) Barangsiapa percaya kepada Anak,
ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak
akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.’”.
Yoh 8:24 -
“Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu;
sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam
dosamu.’”.
Ro 10:13-14 - “(13) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan
diselamatkan. (14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya, jika mereka
tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka
tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak
ada yang memberitakanNya?”.
2Tes 2:12
- “supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka
kejahatan”.
Wah 21:8 -
“Tetapi orang2 penakut, orang2 yang tidak percaya, orang2 keji, orang2
pembunuh, orang2 sundal, tukang2 sihir, penyembah2 berhala dan semua pendusta,
mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala2 oleh api dan
belerang; inilah kematian yang kedua.’”.
L Berkhof:
Manusia terhilang secara alamiah, dan bahkan dosa asal, maupun dosa sungguh2
/ yang dilakukan orang itu sendiri, membuatnya layak untuk penghukuman. Tak
diragukan bahwa penolakan terhadap Kristus merupakan dosa yang besar, tetapi itu
tidak pernah diigambarkan sebagai satu2nya dosa yang membimbing pada kehancuran.
3.
Hal-hal lain yang menunjukkan ketidak-mungkinan pandangan ini.
a. Nasib
seseorang ditentukan berdasarkan apa yang ia lakukan dalam hidupnya di dunia
ini, bukan berdasarkan apa yang ia lakukan dalam intermediate state.
2Kor 5:10
- “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap
orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya
dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat”.
KJV:
‘in his body’ (= dalam tubuhnya).
RSV/NIV/NASB: ‘in the body’ (= dalam tubuh).
L Berkhof:
Itu (Kitab Suci) juga selalu menggambarkan bahwa penghakiman terakhir
nanti ditentukan oleh hal-hal yang dilakukan dalam daging, dan tidak pernah
berbicara bahwa hal ini tergantung dengan cara apapun pada apa yang terjadi pada
intermediate state.
b. Kitab
Suci menunjukkan bahwa orang2 yang tidak pernah mendengar Injil akan masuk
neraka.
·
Yeh 3:18 - “Kalau
Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! - dan engkau tidak
memperingatkan dia atau tidak berkata apa2 untuk memperingatkan orang jahat itu
dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati
dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas
nyawanya dari padamu”.
·
Ro 2:12 - “Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa
tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan
dihakimi oleh hukum Taurat”.
·
Ro 10:13-14 - “(13) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan
diselamatkan. (14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya, jika mereka
tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka
tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak
ada yang memberitakanNya?”.
c. Ada
ayat2 Kitab Suci yang jelas menunjukkan ketidak-mungkinan bagi seseorang untuk
mendengar Injil setelah mati.
Maz 88:11-13 - “(11)
Apakah Kaulakukan keajaiban
bagi orang2 mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepadaMu? Sela. (12)
Dapatkah kasihMu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaanMu di tempat
kebinasaan? (13) Diketahui orangkah keajaiban2Mu dalam kegelapan, dan
keadilanMu di negeri segala lupa?”.
Yes 38:18-19 - “(18) Sebab dunia orang mati tidak dapat mengucap syukur
kepadaMu, dan maut tidak dapat memuji2 Engkau; orang2 yang turun ke liang
kubur tidak menanti2 akan kesetiaanMu. (19) Tetapi hanyalah orang yang
hidup, dialah yang mengucap syukur kepadaMu, seperti aku pada hari ini; seorang
bapa memberitahukan kesetiaanMu kepada anak2nya”.
d.
Kepercayaan bahwa orang mati masih bisa diinjili dan bisa bertobat menghancurkan
semangat penginjilan.
e. KS
mengatakan bahwa setelah kematian hanya ada penghakiman, tidak ada kesempatan
mendengar Injil / bertobat.
Ibr 9:27 -
“Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja,
dan sesudah itu dihakimi”.
d) Theologia Reformed menolak pandangan tentang
tempat penantian.
Louis Berkhof:
itu secara jelas bertentangan dengan gambaran KS bahwa orang benar segera /
langsung masuk ke dalam kemuliaan dan orang jahat segera / langsung turun ke
tempat hukuman kekal.
e) Keberatan terhadap pandangan tentang adanya
tempat penantian ini:
1. Kalau semua orang mati akan menuju tempat
netral seperti itu, bagaimana mungkin beberapa ayat dalam Kitab Suci menggunakan
istilah SHEOL / HADES sebagai suatu peringatan / tempat hukuman?
·
Maz 9:18 - “Orang-orang fasik akan
kembali (berbelok) ke dunia orang mati (SHEOL), ya,
segala bangsa yang melupakan Allah”.
·
Amsal 15:24 - “Jalan kehidupan orang
berakal budi menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati
(SHEOL) di bawah”.
·
Luk 16:23 - “Orang kaya itu juga mati,
lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut
(HADES) ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus
duduk di pangkuannya”.
2. Kalau SHEOL / HADES itu merupakan tempat
netral, bagaimana mungkin ayat2 tertentu mengatakan bahwa murka Allah bernyala2
di sana?
Ul 32:22 - “Sebab api telah dinyalakan oleh
murkaKu, dan bernyala2 sampai ke bagian dunia orang mati (SHEOL)
yang paling bawah; api itu memakan bumi dengan hasilnya, dan menghanguskan dasar
gunung2”.
3. Bagaimana mungkin SHEOL digunakan sebagai
kata yang sama dengan ABADDON [= ‘destruction’ (= penghancuran /
kebinasaan)]?
·
Ayub 26:6 - “Dunia orang mati
(SHEOL) terbuka di hadapan Allah, tempat kebinasaanpun tidak ada
tutupnya”.
·
Amsal 15:11 - “Dunia orang mati
(SHEOL) dan kebinasaan terbuka di hadapan TUHAN, lebih2 hati anak
manusia!”.
·
Amsal 27:20 - “Dunia orang mati
(SHEOL) dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak
akan puas”.
4. Bagaimana mungkin Kitab Suci menggambarkan
bahwa orang-orang percaya / saleh, mengharapkan kebahagiaan / sukacita pada saat
mati?
a. Dalam PL:
·
Bil 23:10 - “Siapakah yang menghitung
debu Yakub dan siapakah yang membilang bondongan2 Israel? Sekiranya aku mati
seperti matinya orang2 jujur dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka!’”.
·
Maz 16:9,11 - “(9) Sebab itu hatiku
bersukacita dan jiwaku bersorak2, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; ...
(11) Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapanMu ada
sukacita berlimpah2, di tangan kananMu ada nikmat senantiasa”.
·
Maz 73:24,26 - “(24) Dengan nasihatMu
Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
... (26) Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan
bagianku tetaplah Allah selama2nya”.
·
Yes 57:1-2 - “(1) Orang benar binasa,
dan tidak ada seorangpun yang memperhatikannya; orang2 saleh tercabut nyawanya,
dan tidak ada seorangpun yang mengindahkannya; sungguh, karena merajalelanya
kejahatan, tercabutlah nyawa orang benar (2) dan ia masuk ke tempat damai;
orang2 yang hidup dengan lurus hati mendapat perhentian di atas tempat tidurnya”.
b. Dalam PB:
·
Luk 16:25 - “Tetapi Abraham berkata:
Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu,
sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan
engkau sangat menderita”.
·
Luk 23:43 - “Kata Yesus kepadanya:
‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama2
dengan Aku di dalam Firdaus.’”.
·
2Kor 5:1,8 - “(1) Karena kami tahu,
bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah
menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang
kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. ... (8) tetapi hati kami
tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan”.
·
Fil 1:21,23 - “(21) Karena bagiku
hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. ... (23) Aku didesak
dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama2 dengan Kristus - itu memang
jauh lebih baik”.
·
Wah 6:9,11 - “(6) Dan ketika Anak Domba
itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa2 mereka yang
telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka
miliki. ... (9) Dan kepada mereka masing2 diberikan sehelai jubah putih, dan
kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi
hingga genap jumlah kawan2 pelayan dan saudara2 mereka, yang akan dibunuh sama
seperti mereka”.
·
Wah 14:13 - “Dan aku mendengar suara dari
sorga berkata: Tuliskan: ‘Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam
Tuhan, sejak sekarang ini.’ ‘Sungguh,’ kata Roh, ‘supaya mereka boleh
beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka
menyertai mereka.’”.
5. Kalau SHEOL diartikan sebagai tempat
netral, maka PL tidak mempunyai kata untuk ‘neraka’; padahal PL mempunyai kata
untuk ‘surga’, yaitu SHAMAYIM. Dan kadang2 SHEOL dikontraskan dengan SHAMAYIM
itu.
·
Ayub 11:8 - “Tingginya seperti langit
- apa yang dapat kaulakukan? Dalamnya melebihi dunia orang mati - apa
yang dapat kauketahui?”.
·
Maz 139:8 - “Jika aku mendaki ke
langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang
mati, di situpun Engkau”.
·
Amos 9:2 - “Sekalipun mereka menembus
sampai ke dunia orang mati, tanganKu akan mengambil mereka dari sana;
sekalipun mereka naik ke langit, Aku akan menurunkan mereka dari sana”.
6. Dalam PB kata HADES juga dikontraskan
dengan ‘surga’ / ‘langit’.
Luk 10:15 - “Dan engkau Kapernaum, apakah engkau
akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke
dunia orang mati!”.
f) Arti yang benar dari kata SHEOL / HADES.
SHEOL /
HADES tidak selalu mempunyai arti yang sama.
·
KJV menterjemahkan ‘grave’ (=
kuburan); ‘hell’ (= neraka); dan ‘pit’ (= lubang).
·
Ada yang tetap mempertahankan kata SHEOL
/ HADES itu.
·
KS Ind - ‘dunia orang mati’, ‘alam maut’,
dan ‘kerajaan maut’.
1. Kadang-kadang kata SHEOL / HADES itu
tidak menunjuk pada suatu tempat, tetapi pada suatu keadaan kematian.
2. Kalau menunjuk pada suatu tempat, maka
SHEOL / HADES mempunyai 2 kemungkinan, yaitu:
a. Kuburan.
b. Neraka.
L Berkhof:
Ada juga
beberapa text dimana SHEOL dan HADES kelihatannya menunjuk pada ‘kuburan’.
Tetapi tidak selalu mudah untuk menentukan, apakah kata itu menunjuk pada
‘kuburan’ atau pada ‘keadaan dari orang mati’.
1. Kuburan / keadaan kematian.
·
Kej 42:38 - “Tetapi jawabnya: ‘Anakku itu
tidak akan pergi ke sana bersama2 dengan kamu, sebab kakaknya telah mati dan
hanya dialah yang tinggal; jika dia ditimpa kecelakaan di jalan yang akan kamu
tempuh, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke
dunia orang mati karena dukacita.’”.
·
1Sam 2:6 - “TUHAN mematikan dan
menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari
sana”.
·
Maz 88:3-4 - “(3) Biarlah doaku datang ke
hadapanMu, sendengkanlah telingaMu kepada teriakku; (4) sebab jiwaku kenyang
dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati”.
·
Maz 89:49 - “Siapakah orang yang hidup
dan yang tidak mengalami kematian, yang dapat meluputkan nyawanya dari kuasa
dunia orang mati? Sela”.
2. Neraka.
L Berkhof:
Peringatan dan ancaman yang ada dalam text2 itu hilang sama sekali, jika SHEOL
dipahami sebagai suatu tempat netral kemana semua orang pergi.
·
Maz 9:18 - “Orang2 fasik akan kembali
(berbelok) ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah”.
·
Maz 49:15 - “Seperti domba mereka
meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka turun
langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi
tempat kediaman mereka”.
·
Maz 55:16 - “Biarlah maut menyergap
mereka, biarlah mereka turun hidup2 ke dalam dunia orang mati! Sebab
kejahatan ada di kediaman mereka, ya dalam batin mereka”.
·
Amsal 15:24 - “Jalan kehidupan orang
berakal budi menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah”.
·
Luk 16:23 - “Orang kaya itu juga mati,
lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut (HADES) ia
memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di
pangkuannya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar