1)
Doktrin Gereja Roma Katolik tentang keadaan dan tempat dari jiwa setelah
kematian.
a) Limbus Patrum dan Limbus Infantum.
1.
LIMBUS (= tepi / pinggiran) menunjuk pada 2 tempat yang ada di tepi / pinggiran
neraka.
2.
Limbus Patrum = tempat penahanan orang2 kudus jaman PL sampai kebangkitan
Kristus.
3.
Limbus Infantum = tempat dari bayi-bayi yang mati tanpa dibaptiskan.
Yoh 3:5 - “Jawab Yesus: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam
Kerajaan Allah”.
Hoeksema: Merupakan
doktrin Roma Katolik bahwa tanpa sakramen baptisan, yang dilakukan oleh gereja,
tidak seorangpun bisa masuk ke dalam kerajaan surga) - ‘Reformed
Dogmatics’, hal 763.
L Berkhof: sementara
mereka dilarang masuk ke surga, mereka dibuang ke suatu tempat pada pinggiran
dari neraka, dimana apinya yang mengerikan itu tidak mencapainya. Mereka tinggal
di tempat ini selama2nya tanpa pengharapan untuk dibebaskan. ... mereka tidak
menderita hukuman yang bersifat positif, tidak ada rasa sakit, tetapi hanya
dikeluarkan dari berkat2 surga. Mereka mengenal dan mengasihi Allah oleh
penggunaan kekuatan alamiah mereka, dan mempunyai kebahagiaan alamiah yang penuh.
b)
Purgatory / api penyucian (Katolik).
1.
Ada orang-orang yang langsung masuk ke neraka, yaitu:
· Orang
yang tidak dibaptis / tidak berhubungan dengan gereja.
· Orang
yang sudah dibaptis tetapi yang lalu melakukan mortal sin (= dosa besar /
mematikan).
2.
Ada orang-orang yang langsung masuk surga, yaitu orang percaya yang sempurna.
Contoh:
Rasul Paulus (Fil 1:21,23).
3.
Ada orang-orang yang akan pergi ke api penyucian, yaitu orang percaya yang tidak
sempurna, dan ini merupakan kondisi dari orang-orang percaya pada umumnya!
Ajaran
Gereja Roma Katolik berkenaan dengan api penyucian:
a.
Api penyucian bukanlah tempat pencobaan / ujian, tetapi tempat dimana jiwa-jiwa
yang nantinya pasti akan masuk surga, tetapi belum siap untuk hal itu, disucikan
dan dipersiapkan supaya bisa masuk surga.
b.
Lamanya seseorang berada dalam api penyucian itu, dan juga tingkat penderitaan /
rasa sakit yang ia alami, tergantung dari tingkat penyucian yang ia butuhkan.
c.
Penderitaan dalam api penyucian.
Dalam api
penyucian itu jiwa-jiwa ini terpisah dari Allah, dan betul-betul mengalami rasa
sakit. Penderitaan dalam api penyucian ini sangat hebat, tidak berbeda dengan
dalam neraka.
Rasa
sakit dari api penyucian itu sangat hebat, melebihi apapun yang dialami /
dirasakan dalam hidup ini.
Menurut
Bapa2 kudus dari Gereja, api dari api penyucian tidak berbeda dengan api dari
neraka, kecuali dalam hal lamanya / waktunya. ‘Itu adalah api yang sama’,
kata orang suci yang bernama Thomas Aquinas, ‘yang menyiksa orang jahat /
orang yang ditetapkan untuk binasa dalam neraka, dan orang benar dalam api
penyucian. Rasa sakit yang paling kecil di api penyucian’, katanya,
‘melebihi penderitaan yang paling besar dalam hidup ini’. Tidak ada sesuatu
apapun kecuali lamanya yang kekal yang membuat api neraka lebih mengerikan /
dahsyat dari pada api dari api penyucian.
d. Lamanya
seseorang berada dalam api penyucian.
Sama
sekali tidak ada keraguan bahwa dalam kasus2 tertentu rasa sakit itu berlangsung
untuk berabad2.
e.
Hak Paus dan pastor atas api penyucian.
f.
Lamanya bisa diperpendek, dan tingkat penderitaannya bisa dikurangi, oleh:
· doa2
dan perbuatan2 baik dari orang2 yang masih hidup.
Pemberian
uang.
L
Boettner: Doktrin api penyucian
kadang2 disebut sebagai ‘tambang emas keimaman’ karena itu merupakan sumber
penghasilan yang menguntungkan.
Pengadaan
misa.
L
Boettner: Orang Irlandia mempunyai
pepatah: ‘Uang besar, misa besar; uang kecil, misa kecil; tidak ada uang,
tidak ada misa’.
Doa
pastor.
Surat
pengampunan dosa (letter of indulgence).
Surat
pengampunan dosa ini mulai ada pada tahun 1190.
Menjelang
Reformasi surat pengampunan dosa ini dijual.
Pada
saat koin berdenting di kotak kolekte, saat itu jiwa meloncat dari api penyucian.
Ini
direstui oleh Council of Trent pada tahun 1593.
g.
Dasar Kitab Suci doktrin api penyucian ini:
· 2Makabe
12:38-45 - “(38) Kemudian Yudas mengumpulkan bala tentaranya dan pergilah
ia ke kota Adulam. Mereka tiba pada hari yang ke tujuh. Maka mereka menyucikan
diri menurut adat dan merayakan hari Sabat di situ. (39) Pada hari berikutnya
waktu hal itu menjadi perlu pergilah anak buah Yudas untuk membawa pulang
jenazah orang2 yang gugur dengan maksud untuk bersama dengan kaum kerabat mereka
mengebumikan jenazah2 itu di pekuburan nenek moyang. (40) Astaga, pada tiap2
orang yang mati itu mereka temukan di bawah jubahnya sebuah jimat dari berhala2
kota Yamnia. Dan ini dilarang bagi orang2 Yahudi oleh hukum Taurat. Maka menjadi
jelaslah bagi semua orang mengapa orang2 itu gugur. (41) Lalu semua memuliakan
tindakan TUHAN, Hakim yang adil, yang menyatakan apa yang tersembunyi. (42)
Merekapun lalu mohon dan minta, semoga dosa yang telah dilakukan itu dihapus
semuanya. Tetapi Yudas yang berbudi luhur memperingatkan khalayak ramai, supaya
memelihara diri tanpa dosa, justru oleh karena telah mereka saksikan dengan mata
kepala sendiri apa yang sudah terjadi oleh sebab dosa orang2 yang gugur itu.
(43) Kemudian dikumpulkannya uang ditengah2 pasukan. Lebih kurang dua ribu
dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban penghapus
dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena Yudas
memikirkan kebangkitan. (44) Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang2 yang
gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang2 mati.
Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian
orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan
saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk
semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka”.
Jawab:
* Ini
termasuk dalam Apocrypha / Deuterokanonika.
1Yoh 5:16
- “Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak
mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberi hidup
kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada
dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa”.
* 2Makabe 12:38-45
tidak berkata apa-apa tentang api penyucian.
* Mengapa
dari text seperti itu mereka menyimpulkan bahwa ada tempat di antara surga dan
neraka? Mengapa tidak ditafsirkan bahwa Yudas itu memberikan ajaran sesat /
melakukan praktek yang sesat?
* Menurut
ajaran Roma Katolik sendiri orang-orang yang mempunyai jimat seperti dalam
2Makabe itu, akan langsung masuk neraka, karena ini termasuk mortal sin
(= dosa besar / mematikan).
· 4
text Kitab Suci yaitu:
* Yes 4:4
- “apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan
segala noda darah Yerusalem dari tengah2nya dengan roh yang mengadili dan
yang membakar”.
* Mikha 7:8-9
- “(8) Janganlah bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh,
aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi
terangku. (9) Aku akan memikul kemarahan TUHAN, sebab aku telah berdosa
kepadaNya, sampai Ia memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku,
membawa aku ke dalam terang, sehingga aku mengalami keadilanNya”.
* Zakh 9:11
- “Mengenai engkau, oleh karena darah perjanjianKu dengan engkau, Aku akan
melepaskan orang2 tahananmu dari lobang yang tidak berair”.
* Mal 3:2-3
- “(2) Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatanganNya? Dan siapakah yang
dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang
pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. (3) Ia akan duduk seperti orang
yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan
mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang2 yang
mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN”.
Yes 4:2-6
- “(2) Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian
dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi
orang-orang Israel yang terluput. (3) Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang
tersisa di Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang
tercatat untuk beroleh hidup, (4) apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran
puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya
dengan roh yang mengadili dan yang membakar. (5) Maka TUHAN akan menjadikan
di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas setiap pertemuan yang diadakan
di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang
menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas semuanya itu akan ada kemuliaan
TUHAN sebagai tudung (6) dan sebagai pondok tempat bernaung pada waktu siang
terhadap panas terik dan sebagai perlindungan dan persembunyian terhadap angin
ribut dan hujan”.
Mikha 7:7-10
- “(7) Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah
yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku! (8) Janganlah
bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula,
sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku. (9) Aku akan
memikul kemarahan TUHAN, sebab aku telah berdosa kepadaNya, sampai Ia
memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku, membawa aku ke dalam
terang, sehingga aku mengalami keadilanNya. (10) Musuhku akan melihatnya dan
dengan malu ia akan menutupi mukanya, dia yang berkata kepadaku: ‘Di mana
TUHAN, Allahmu?’ Mataku akan memandangi dia; sekarang ia diinjak-injak seperti
lumpur di jalan”.
Zakh 9:11-12
- “(11) Mengenai engkau, oleh karena darah perjanjianKu dengan engkau,
Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak berair.
(12) Kembalilah ke kota bentengmu, hai orang tahanan yang penuh harapan! Pada
hari ini juga Aku memberitahukan: Aku akan memberi ganti kepadamu dua kali
lipat!”.
Mal 3:2-4
- “(2) Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatanganNya? Dan siapakah
yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api
tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. (3) Ia akan duduk seperti
orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi,
menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang2
yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN. (4) Maka persembahan
Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari2 dahulu kala
dan seperti tahun2 yang sudah2”.
· Mat 12:32
- “Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan
diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia
ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak”.
· 1Kor 3:13-15
- “(13) sekali kelak pekerjaan masing2 orang akan nampak. Karena hari Tuhan
akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan
masing2 orang akan diuji oleh api itu. (14) Jika pekerjaan yang dibangun
seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. (15) Jika pekerjaannya terbakar, ia
akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti
dari dalam api”.
· 1Kor 15:29
- “Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang2 yang dibaptis bagi
(Yunani: HUPER) orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak
dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang2 yang telah meninggal?”.
Jawab:
Macam-macam
penafsiran tentang ayat ini:
* Dalam
ayat ini Paulus menunjuk pada praktek baptisan terhadap seseorang sebagai wakil
dari orang yang sudah mati, yang tidak sempat dibaptis.
* Ayat
ini menunjuk pada praktek untuk membaptis seseorang di atas kuburan para martir,
untuk menyatakan iman pada kebangkitan orang mati.
* Calvin
beranggapan bahwa kata HUPER bisa diartikan ‘as’ (= seperti /
sebagai) dan karena itu ia menganggap bahwa ayat ini menunjuk pada praktek
baptisan terhadap orang yang sakit dan hampir mati.
* Ada
yang beranggapan bahwa kata-kata ‘orang mati’ menunjuk pada ‘tubuh
kita yang fana ini’.
* Ada
juga yang beranggapan bahwa kata-kata ‘orang mati’ menunjuk kepada
Kristus.
* Ada
lagi penafsir yang menafsirkan bahwa kata ‘baptis’ menunjuk pada ‘penderitaan’.
Bdk. Mark 10:38 dan Luk 12:50.
Apapun
arti dari ayat ini, yang jelas, Paulus menggunakannya sebagai argumentasi untuk
mendukung adanya kebangkitan orang mati. Karena itu, jelas bahwa ayat ini sama
sekali tidak berurusan dengan api penyucian.
· Yudas 22-23:
“(22) Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, (23) selamatkanlah
mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas
kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah
pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa”.
Berkhof: Tetapi
sangat jelas bahwa text2 ini bisa dijadikan dasar untuk mendukung doktrin api
penyucian hanya dengan exegesis yang sangat dipaksakan. Doktrin ini secara
mutlak tidak mempunyai dukungan dalam Kitab Suci.
Doktrin
api penyucian ini juga berlandaskan pada ajaran2 lain yang sebagai tidak
Alkitabiah seperti:
Gereja
/ Paus mempunyai kuasa yang mutlak dalam menyelamatkan seseorang dari api
penyucian.
Manusia
bisa hidup sedemikian rupa sehingga melampaui tingkat kesucian yang dituntut
oleh Allah. Ini >< banyak ayat, seperti Yes 64:6, yang mengatakan bahwa ‘segala
kesalehan kami seperti kain kotor’.
Perbuatan
baik kita betul-betul berjasa dalam penyelamatan diri kita sendiri. Ini
bertentangan dengan Ef 2:8-9 dan banyak ayat lain yang menekankan
keselamatan karena iman saja, sama sekali bukan karena perbuatan baik.
Tidak
cukupnya penebusan yang dilakukan oleh Kristus bagi dosa-dosa kita sehingga
harus kita tambahi sendiri. Ini bertentangan dengan kata-kata ‘Sudah
selesai’ di atas kayu salib (Yoh 19:30).
Doktrin
tentang api penyucian ini juga >< cerita tentang penjahat yang bertobat di
kayu salib, yang oleh Yesus dikatakan masuk Firdaus / surga (Luk 23:43),
bukan neraka ataupun api penyucian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar